Saturday, June 20, 2009

Bandung 1999 (5)

Namun sepertinya Ricky semakin sering main ke rumah ku.

Aku pun mulai berpikir, aku untuk mengatakan dan meminta pada dia itu tidak melakukan itu, atau setidaknya jangan sesering yang dia lakukan akhir-akhir ini, tetapi tetap saja dia sering main ke rumah, dia bilang dia senang saja melakukannya, dari pada pergi ke mana-mana tanpa tujuan dan menghabiskan uang saku.

Kadang aku berpikir aku sudah mencuri kebebasannya, bukankah sudah cukup wajar dijaman sekarang ini anak sesusia SMU sudah mempunyai pacar. Tapi ketika kutanyakan hal itu kepadanya, dia bilang dia sudah cukup senang dengan keadaannya saat ini. Mungkin dia memang tipe orang lebih memikirkan pelajaran sekolah dari pada berpacaran dalam hati ku berkata.

Sering Ricky memandangku dengan matanya yang hitam pekat, pandangan yang pasti bisa membuat jantung cewek-cewek bergetar. Tetapi tidak untuk ku, karena aku sudah sering menerimanya, meskipun pada awalnya dahulu sempat membuat ku sedikit salah tingkah namun kini aku bisa biasa-biasa menerima pandangan matanya itu. Kupikir memang begitu cara dia memandang seseorang.

No comments: