Setelah sekian lama kebisuan mengiringi kami, di depan Gang yang menuju rumah ku, akhirnya Ricky membuka pembicaraan.
“Hari ini kamu sedang bahagia yah..?” tanya Ricky kepada ku sinis.
“Maksud kamu...?” dengan terheran aku tanya ku balik.
“Alaaa...h, jangan pura-pura!” ucapnya kembali sinis.
“Pura-pura apa? Ngomong yang jelas dong, aku nggak ngerti apa yang kamu omongin!” balas aku dengan sedikit kesal.
“Baik, aku to the point aja. Siapa laki-laki itu?” tanyanya penuh selidik.
“Laki-laki mana?”
“Laki-laki yang ngasih surat itu kamu tadi!" Ricky menunjuk surat yang sedari tadi memang masih ku pegang di tangan. "Aku yakin itu surat cinta, makanya kamu senang sekali menerimanya.” tukasnya cukup yakin dan agak ngotot.
“Ricky, Ricky, kamu ini kenapa? Dia itu teman ku, namanya Diwan. Dengar, jangan sampai karena persoalan sepele, persahabatan kita jadi berantakan."
Tuesday, June 30, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
ini cerita ya
http://ridwanf06.student.ipb.ac.id
Post a Comment