Tuesday, April 7, 2020

Bandung 1999 (8)

"Teman?" ucapnya sinis. "Apa kau pikir dia hanya menganggapmu sebagai teman aku lihat gimana cara dia memandang mu kalau dia itu suka kamu!" teriaknya.

"Apa salahnya kalau dia suka aku, toh aku berteman denganmu karena aku juga suka sama kamu" jawab ku juga dengan suara yang lantang.

"Itu lain... aku yakin kalau dia naksir sama kamu!"

"Hari ini kamu aneh, omongan mu membuatku pusing, kamu tidak biasanya bersikap begini. Sebenarnya apa sih yang ingin kamu bicarakan?" balas ku.

"Kamu ingin tahu! Aku tidak suka kalau ada laki-laki yang mendekati kamu selain aku!" gertaknya, membuatku merasa takut.

"Apa maksud mu? Kamu mengancamku, kamu sama sekali tidak berhak mengatur dengan siapa aku bergaul. Aku berterima kasih padamu karena kau telah mengubah diriku menjadi sesuatu yang baru dalam hidupku, tapi bukan berarti kau bisa menentukan hidup ku!" ucap ku marah.

No comments: