Tuesday, April 7, 2020

Bandung 1999 (9)

"Lalu selama ini kau anggap apa diriku?" gerutunya.

"Setelah kita saling mengenal cukup jauh, wajar saja kalau aku berharap sesuatu darimu bukan? Karena aku telah menghabiskan semua waktumu apakah itu sama sekali tidak berharga untukmu? Seharusnya kau tahu apa yang ku bicarakan dan mengerti apa yang aku mau!" ucapnya dengan aliran kata kata yang cepat, dan nada begitu marah.

"Jadi kau menyesal dengan apa yang telah kau lakukan padaku, Aku sangka kau begitu tulus mau menjadi temanku, ternyata di balik semua itu . . . " ucapan ku terputus karena Ricky memotong perkataanku.

"Teman, teman, teman..!? Apa cuma itu yang ada di dalam pikiranmu?"

Kali ini aku melihat semua wajahnya yang tiba tiba menjadi merah padam baru ini aku melihat dia begitu marah.

"Tidakkah kau mengerti perasaanku, atau mungkin memang kau lebih memilih dia ketimbang aku, ayo jawab!" ancamnya sambil mencekal tanganku.

No comments: