Thursday, April 9, 2020

Bandung 1999 (14)

Pagi ini kembali aku tidak bisa fokus pada aktivitas harian ku, hati ku masih merasa sangat tidak tenang, kejadian kemarin, perkelahian Rick dengan Diwan masih membayangi pikiran ini. Aku pun berangkat agak terlambat menuju sekolah.

Seturunnya dari angkot, aku berlari menuju gerbang sekolah yang hampir ditutup penjaga sekolah. Dan terus aku berlari menuju kelas ku. Sejenak kutengok wajah ku ke kelasnya sebelah ku untuk melihat Diwan. Memperhatikan bagaimana keadaannya, namun di kelasnya sudah masuk guru pengajar.

Begitu pula di kelas ku, Bu Sri, guru akutansi baru saja memasuki kelas, aku pun segera masuk, sebelum ia memulai pelajaran.

Selesainya jam mata pelajaran akutansi, ku sempatkan untuk menemui Diwan di kelasnya.

"Diwan!" ku panggil namanya, masih bisa ku lihat memar diwajahnya bekas perkelahian dia kemarin.

"Hei...!" jawabnya, Diwan pun bangkit dari kursinya menuju tempat ku yang berdiri dekat pintu masuk kelasnya.

"Kamu tidak berkelahi lagi kan? dengan Ricky" tanya ku.

"Kenapa...? sepertinya kamu perhatian sekali sama aku?" balasnya.

"Eh... enggak, aku cuma mau tau saja" sambil ku perhatikan dia, sepertinya selain memar akibat perkelahian pagi kemarin, seperti dia baik-baik saja.

Aku pikir tak perlu aku bertanya lebih jauh, sekali lagi aku tak ingin ada lagi laki laki yang salah pengertian dengan perhatian yang terlalu berlebihan kepadanya.

"Aku ga papa kok!" ucapnya, namun seketika itu Diwan langsung menanyakan aku soal isi surat yang dia berikan pada ku. "Terus kamu gimana, kamu mau kan?"

"Mau apa?" jawab ku.

"Kan kemarin sudah ku kasih surat."
"Gini deh.. Nanti siang sepulang sekolah kamu ikut aku ya...?" pintanya.

"Ikut ke mana?" tanya ku balik.

"Udah pokoknya kamu ikut aja, nanti di sana baru kamu jawabnya" tegasnya.

Aku pun bingung harus jawab apa, sedangkan suratnya, yang telah disobek-sobek dan dibuang Ricky tak pernah dan tak mungkin akan ku baca.

"Sampai nanti ya!" ucap Diwan, tanpa sempat aku jawab, karena lalu dia langsung kembali masuk ke dalam kelas, melihat guru pelajaran berikutnya sudah mendekat ke kelasnya.

No comments: